Dekopin.coop | Jakarta – Halal bi halal yang digelar Keluarga Besar Dewan Koperasi Indonesia Wilayah (Dekopinwil) Provinsi DKI Jakarta, suasana begitu akrab dan saling kangen-kangenan. Maklum suasana seperti itu, memang baru dihalalkan lagi oleh pemerintah, pasca wabah Covid-19 melanda beberapa tahun terakhir.
Soeryo Bawono Ketua Dekopinwil DKI Jakarta pun optimis, situasi perkoperasian di wilayahnya akan terus tumbuh. Oleh karena itu, koperasi akan terus menjalin silahturahmi dan kerja sama berbagai pihak, agar skala-skala usaha terus bergerak.
“Dengan melandainya Covid-19, dan pemerintah menurunkan statusnya dari pandemi ke endemik, kegairahan ekonomi rakyat akan terus meningkat. Kami pun akan melakukan kerja sama dengan berbagai elemen dengan langkah lebih konkret,” ujarnya.
Ia menambahkan, untuk konsolidasi meski dalam masa pandemi terus berjalan. Sebagai wujudnya telah melakukan pendataan keanggotaan koperasi beragam kegiatan usaha di wilayahnya. ” Dengan adanya jalinan komunikasi intens, nantinya kami akan saling bersinergi,” tandasnya.
Langkah konkret lainnya, anggota Dekopinwil telah tersertifikasi semua. ” Ini bukti organisasi gerakan koperasi DKI Jakarta tetap berjalan meski di masa pandemi,” imbuhnya.
Hadir di ruang aula Herkules lantai II Gedung Persada, Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (22/5), Dr Sri Untari Bisowarno, Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin), membuat suasana semakin hangat dan energi kesemangatan berkoperasi kian menggelora.
Tak berlebihan, sebab tokoh tersebut bisa dikata tumbuh dari bijih di jagad perkoperasian. Merintis dari anggota hingga puncak pimpinan koperasi wanita dengan anggota lebih dari 10 ribu, sekaligus memuncaki pimpinan gerakan koperasi nasional yang membawahi anggota sekitar 25 juta. Artinya, sebagai praktisi koperasi tak perlu diragukan. Wajar jika sudah berbicara koperasi pemilik sosok mungil itu sulit untuk berhenti.
Menyikapi kemelut di organisasi gerakan koperasi yang seolah-olah sulit disatukan oleh dualisme kepemimpinan, tidak membuat mandek atau buntu berkiprah. Sebaliknya, koperasi Srikandi dari Jawa Timur ini semakin tinggi terbangnya dan kepakan sayapnya semakin cepat.
Terbukti, program digitalisasi dan transformasi teknologi terus berjalan, konsolidasi organisasi juga berjalan sesuai rencana. Setelah pimpinan wilayah seluruh Jawa mendukungnya, luar Jawa pun terus mengikuti arah kepemimpinannya hingga ujung timur Papua.
“Dekopin punya integritas karena di bawah terus bergerak semua di 34 provinsi. Jawa Timur tinggal 4 daerah yang belum Musda tetapi sudah terjadwal, dan Lampung hari ini selesai. Daerah-daerah lain sedang berproses. Ini semua berjalan karena semua berkomitmen,” tuturnya.
Sri Untari juga menegaskan, bahwa koperasi itu solusi untuk mengatasi kemiskinan. Sebab, koperasi memiliki tekad berdikari, atau berdiri di kaki sendiri. Menurutnya, dengan koperasi ekonomi bisa jalan sendiri.
“Dengan demikian sebenarnya pemerintah tidak terlalu sulit untuk mengaturnya. Tinggal menjalin sinergi dan memberikan kepedulian yang tulus, koperasi akan terus tumbuh kembang,” ujarnya.
Dia juga memuji kebijakan pemerintah terkait Bantuan Langsung Tunai (BLT), dan bantuan-bantuan permodalan untuk pemberdayaan masyarakat. Karena masyarakat kita kata Sri, memiliki semangat untuk berusaha. Sehingga dengan adanya bantuan perekonomian, di lapisan bawah terus bergerak dan tumbuh.
Misalnya, dengan BLT Rp 10 triliun itu bisa untuk membantu rakyat, sehingga ekonomi rakyat bergerak dan tumbuh di saat pandemi Covid-19. Dan saya sudah berlatih untuk hal ini, bukan berteori lagi. Kalau saya menulis teori itu, teori yang saya susun itu berdasarkan praktik lapangan sehingga relevan,” urainya lagi.
Akhirnya kata koperasi yang hampir 20 tahun duduk sebagai anggota dewan ini, mengingatkan lagi bahwa Bung Karno dan Bung Hatta telah mewariskan untuk Indonesia, sebagai solusi untuk mengatasi ekonomi. Hal itu tertuang dalam Pasal 33 UUD 1945. Menurutnya, hanya pasal tentang koperasi yang tidak ikut diamandemen. Sehingga bangun usaha yang dimaksud adalah koperasi.
“Kata pengamat jika tidak ada perubahan dalam pasal tersebut, maka dalam penjelasannya pun tetap tidak berubah, yakni koperasi,” tegasnya.
Tak ketinggalan dalam kesempatan itu, Sri Untari pun kembali berpesan agar anggota koperasi di naungan Dekopinwil DKI Jakarta untuk terus melakukan kegiatan positif. Sebab, hal itu akan memberikan energi positif dalam pembangunan koperasi Indonesia.
Adapun para tokoh yang hadir dalam acara tersebut, selain para pengurus koperasi dan jajaran Dekopinwil DKI, tampak Ketua Harian Dekopin Pusat Adjie Gutomo dan Sekjen Dekopin Sarjono Amsan. Hadir pula pimpinan Dekopinwil Banten, Teguh dan Nurodi Ketua Dekopinwil Jawa Barat. *