Yogyakarta – Gerakan Koperasi Daerah Istimewa Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan Musyawarah Wilayah (Muswil) Dewan Koperasi Wilayah (Dekopinwil) pada 15 Oktober 2020 bertempat di hotel Grand INNA Garuda Kota Yogjakarta.
Hadir dalam perhelatan tersebut Ketua Umum Dekopin Pusat Dr Sri Untari Bisowarno, Gubernur Propinsi Istimewa Yogjakarta (DIY) yang diwakili Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Propinsi Yogyakarta Sri Nurkyastiwi, M.M.A, DPRD Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang diwakili oleh komisi B Yuni Satya Rahayu, serta peserta Muswil yang terdiri dari Dekopinda se Provinsi DIY, koperasi primer dan sekunder tingkat propinsi DIY.
Dalam sambutannya Dr Sri Untari Bisowarno menyampaikan tentang pentingnya Dekopin melakukan langkah strategis untuk menatap masa depan, agar koperasi bisa bergerak menjadi raksasa gerakan ekonomi yang mampu memberikan kontribusi penyangga ekonomi bangsa. Selain itu koperasi harus mendukung program pemerintah dengan digitalisasi koperasi sebab, dengan pola ini koperasi bisa terbang jauh dan tinggi karena familier dengan teknologi.
Sri mengakui selama ini koperasi seolah tertidur sehingga capaian-capaiannya tidak terasakan oleh masyarakat. Tidak seperti pilar ekonomi lainnya. Untuk itu Dekopin dalam era kepemimpinanya, ia berusaha akan menggerakkan potensi yang ada di koperasi dengan menggalang sinergi berbagai pihak, sehingga koperasi akan terlihat nyata kontribusinya. “Selama ini Dekopin memang tertidur, maka sekarang kami harus membangunkan dan harus bangkit. Koperasi harus menjadi pendobrak gerakan koperasi masa depan, dan tidak menjadi penonton dalam kancah digitalisasi era modern,” ungkapnya.
Sementara itu menurut Gubernur DI Yogyakarta dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM, bahwa kondisi bangsa sekarng ini sedang menghadapi ancaman pelambatan ekonomi dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi hingga 4,0 persen, tetapi kenaikan penduduk miskin hingga 4,8 persen. Sementara pengangguran kenaikannya hingga 5,23%, sehingga berdapak terhadap dunia usaha.
Kedepan koperasi harus menjadi mitra pemerintah dalam rangka mensukseskan pemulihan ekonomi nasional. Dengan menguatkan sekaaligus memordenisasi koperasi dengan melakukan perbaikan ekosistem kemudahan usaha. Dengan koperasi bisa menegakan pasar lebih luas, mendukung pembiayaan dan mengembangkan kapasitas usaha seluas-luasnya.
Masih mnenurut Sri Sultan, koperasi harus ikut peradaban yang berjalan. Kalau tidak, maka lama-kelamaan koperasi hanya menjadi fosil karena ketinggalan peradabannya. Untuk itu koperasi harus bangkit dan bertransformasi dengan digitalisasi dan mampu menyelenggarakan transformasi digital. “Inilah yang harus segera dilakukan sehingga langkah kedepan koperasi sebagai anggota Dekopin akan mampu meningkatkan perannya dalam era digital di era 4.0,” tegas Sri Sultan HB X.
Adapun menurut Ir RM Herdjuno Sukotjoadi, Ketua Dekopinwil DI Yogyakarta terpilih, mengungkapkan, Yogyakarta sebagai gudang ilmu pengetahuan dan gudang modernitas, harus mampu memberikan potensi koperasi modern. Dekopinwil Yogjakarta sebagai gerakan koperasi pun tertekad segera melakukan perubahan dan bangkit meningkatkan perannya kepada anggota.
Hal ini dilakukan semata-mata agar mampu menjadi motor penggerak koperasi kedepan dan ikut membantu koperasi dan UKM yang terkena dampak Covid-19 dari sisi sektor produksi, pemasaran dan pembiayaan. Sekaligus memberikan pelayanan guna membentuk modernitas koperasi yang memiliki itentitas bisnis koperasi modern.
Menurut Herdjuno, sebelum bergerak jauh, dalam waktu dekat, pertama akan mengkonsolidasikan gerakan koperasi di DIY dalam rangka pemulihan ekonomi nasional, dengan menggiatkan kembali UMKM yang notabene adalah anggota koperasi.
Kedua, adalah mendukung program kerja Ketua Umum Dekopin, Dr Sri Untari Bisowarno dalam rangka transformasi koperasi di era digital dan ketiga adalah menggelorakan koperasi di kalangan milenial melalui kampus dan sekolah-sekolah.
“Dengan langkah-langkah tersebut kami yakin koperasi akan dicintai masyarakat karena memiliki kontribusi yang nyata. Tidak hanya retorika dan bahkan ekses-ekses negatif yang dilakukan oleh oknum-oknum tak bertanggung jawa demi meraih keuntungan pribadi. Kalau kita bergerak dan cermat mengawasi semoga koperasi Indonesia maju dan dicintai,” pungkasnya. (PR).